Senin, 30 Januari 2012

Seputar Kognitif Anak

Diposting oleh Unknown di 06.09
Beberapa hari yang lalu sempat di mintai bantuan temanku mencari referensi seputar kognitif anak, dia pernah satu kerja denganku di sebuah taman kanak - kanak, sayangnya dua tahun yang lalu aku pindah kerja sedang dia masih tetap eksis di sana ampe sekarang.  ya,, dan tulisan di bawah ini yang akhirnya aku persembahkan buat dia.




A.     Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini
Perkembangan anak usia dini yang terentang dari usia 4 sampai 6 tahun merupakan bagian dari perkembangan manusia secara keseluruhan. Diusia pra sekolah, logika berfikir anak masih sangat terbatas karena memang ia belum mampunyai pemahaman yang cukup tentang The Rules Of Logic.
Menurut Bloom : 50% potensi dari intelegensi anak sudah terbentuk dari usia 4 tahun, kemudian
mencapai 80% di usia 8 tahun itu sebabnya, kurun usia khususnya usia pra sekolah sering disebut sebagai masa peka belajar.
Menurut JEAN PAIGET “teori perkembangan kognitif” bahwa anak dicoba mampu menginterprestasikan dan mengadaptasikan objek – objek dan kejadian sekelilingnya. Bagaimana anak memahami dan mengenal cirri dan fungsi objek diselilingnya seperti mainan, meja kursi, gelas, makanan. Objek social seperti dirinya sendiri, orang tua saudara – saudaranya.
Anak dirangsang untuk mampu mengemukakan atau mengidentifikasi objek – objek tersebut, kejadian sesuatu pendapat yang baru yang penting bagi anak adalah membangun pengetahuan sesuai realita dan anak tidak menerima informasi secara pasif dalam arti menangkap suatu objek anak selalu memiliki mobilitas pengetahuan yang tinggi, karena disini memang anak dalam kondisi tumbuh dan kembang.
Masa pra sekolah operasional 2 – 4 tahun, cirri khasnya adalah timbul cara penyampaian (Represantatif) seperti bahasa, yang oleh PIAGET disebut fungsi simbolik. Fungsi simbolik nampak permainan khayal dan bertambahnya peniruan yang ditunda (defored imitation). Mulai nampak proses pemikiran tentang bilangan, kreasifikasi dan pemahaman hubungan (recationship), tingkat perkembangan logika anak sangat dipengaruhi oleh factor lingkungan utama keluarga. Logika anak akan terhambat saat periode kritis. Selama masa kanak –kanak dan remaja antara 5 – 6 tahun, karena perkembangan kognitif ditunjukkan dmengan rasa ingin tahu anak yang luar bisaa terhadap lingkungan sekitarnya. Hal itu terlihat dari seringnya anak menanyakan segala sesuatu yang dilihat atau didengarnya, sehingga anak TK mudah untuk membuat atau menciptakan sesuatu yang baru.
Kemampuan kreatif mencerminkan kemampuan yang
jarang ditemukan, kemampuan itu untuk mengembangkan “Kepekaan” dan “Apresiasi”.
Istilah kreatif dari bahasa Inggris yaitu to create yang artinya mencipta atau menciptakan sesuatu dari tadinya tak ada menjadi ada. Kemampuan kreatif pada manusia adalah kemampuan kreatif yaitu bakat yang dibawah sejak lahir

B.    Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini
Perkembangan kemampuan kognitif anak TK bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berfikir anak agar dapat mengolah perolehan belajarnya, dapat menemukan bermacam – macam alternative pemecahan masalah, membantu anak untuk mengembangkan kemampuan logika matematikanya serta pengetahuan akan ruang dan waktu, mengembangkan kemampuan memilah – milah dan mengelompokkan serta mempersiapkan pengembangan kemampuan berfikir teliti, terkadang kemampuan kognitif ini disebut juga sebagai kemampuan berfikir anak.
Kemampuan berfikir ini juga sangat erat hubungannya dengan kemampuan berbahasa dan berhitung.
Kemampuan anak dalam menghitung atau sistematika berbicara anak menggambarkan kemampuan dalam berfikir.
1.      Prinsip – prinsip dalam pengembangan
2.      Memberikan kesempatan pada anak untuk menghubungkan
3.      Perhatian masa peka anak
4.      Dilakukan secara bertahap, disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak
5.      Memberi kesempatan pada anak untuk mengekspresikan pengalamannya
6.      Pengetahuan yang objektif
Menurut JACK E. FORBES : Anak akan menurup pikirannya dan menolak untuk belajar bila ia belum siap atau bila ia tidak berminat, sehingga kemampuan yang diciptakan oleh anak baik itu ide – idenya harus kita hargai biarkan anak belajar membuat perencanaan tahu membuat keputusan sendiri dalam belajarnya karena guru sebagai fasilitator memberi rangsangan atau menstimulasi anak agar lebih peka dengan pengalaman – pengalaman yang baru dan punya kepercayaan dalam melakukan kreatifitasnya, kita hargai usaha – usaha yang dilakukan oleh anak.
Jika kita perhatikan nak 4 tahun akan berbeda dengan anak usia 10 tahun baik dalam berfikir atau keinginannya, karena memang masa dan taraf perkembangan mereka berlainan. Sebagai guru TK sendiri memiliki kesempatan yang besar untuk mempengaruhi kecerdasan anak, karena anak memiliki kepeaan terhadap pengaruh luar.
Dari sini sendiri dapat mengembangkan lingkungan belajar yang selaras dengan tempo dan keinginan anak salah satu prinsip pembelajaran yang sesuai untuk anak usia dini adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan secara terpadu. Seluruh pengembangan potensi anak dibidang fisik motorik, intelegensi, sosial emosional, bahasa serta komunikasi dapat diintegrasikan secara menyeluruh sehingga menjadi bermakna bagi anak.

C.    Media
Dalam kegiatan pembelajaran tentunya guru harus menyediakan parangkat media pembelajaran, karena bagi seorang anak usia dini memang cara pembelajarannya harus menarik dan kongkrit tentang media yang akan disampaikan pada anak didik terutama pada anak usia dini atau TK.
Karena media ini sebagai sumber informasi maka informasi ini berisi :
-       Materi
-       Prosedur
-       Langkah – langkah
-       Dan lain – lain
Dengan kata lain, media berarti komponen sumber belajar tau wahana fisik yang mengandung materi instruksional dilingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar, sehingga dengan penggunaan media kita dapat merangsang fikiran anak terutama anak usia dini.
Kita menyampaikan kepada anak harus benar – benar ditunjukkan benda asli atau juga benda tiruan yang serupa dengan a.slinya sehingga anak mudah untuk mengingat dan memahami tentang objek tersebut.
Menurut GAGNE : media pendidikan meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video, camera, video ecorder, film, slaide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan computer.
Software (perangkat lunak) yang berisi pesan tau informasi pendidikan yang disajikan dengan menggunakan peralatan fisik dan Hardware (perangkat keras) merupakan sarana untuk dapat menampilkan pesan yang terkandung pada media.
1.      Alasan memakai media
a.     Fisik banyak bergerak, tidak bisa diam, akibat nak mudah lelah, cepat bosan, dan gampang berpindah – pindah
b.     Mental emosional sangat memerlukan perhatian, mudah tertarik pada hal – hal baru
c.      Mental intelektual, rasa ingin tahu tinggi, berfikir realita (benda nyata)
Hal – hal tersebut menurut guru untuk selalu bertindak dan berbuat kreatif, terutama untuk tetap menjaga perhatian dan konsentrasi, serta menarik perhatian dalam kegiatan belajar mengajar dan yang terpenting adalah agar anak tidak mengalami verbalisme. Cara yang dapat ditempuh oleh seorang guru TK adalah selalu menyediakan dan menggunakan media dalam kegiatan belajar mengajar.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi .yang semakin pesat, membuat guru harus lebih berfikir dan berbuat sesuatu yang lebih kreatif untuk menciptakan suasana pembelajaran yang interaktif, komunikatif dan menyenangkan dalam pembelajaran kita harus menggunakan beberapa bentuk media baik itu media buatan atau media asli.
Menurut ELY : media pendidikan sebagai berikut :
a.     Manipulatif             :    Media yang dimungkinkan untuk memberikan sajian – sajian terhadap siswa atau penipuan
b.     Fiksatif                    :    Media yang mampu merekam atau menyimpan dan melestarikan dan merekonstruksikan suatu objek menceritakan kembali
c.      Distributif perpeti   :    Media dimungkinkan mampu menstrans pormasikan melalui ruang – ruang tertentu

2.      Fungsi Media
Merupakan salah satu unsure yang sangat penting dalam rangka untuk memahami sesuatu masalah. Ada 4 fungsi   diantaranya :
a.     Atensi            :    dimana media merupankan inti artinya bahwa media mampu menarik / memberikan rangsangan mengarahkan perhatian siswa peserta didik untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan media tersebut
b.     Afektif            :    dimana fisual dapat dilihat dari tingkat kematangan siswa ketika belajar
c.      Kognitif          :    dimana media fisual terlihat dari hasil temuan – temuan dalam penelitian yang dapat memperlancar tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau besar yang terkandung dalam media
d.     Konfrensif     :    dimana media fisual memberikan kontek untuk memahami teks, membantu siswa yang lemah dalam mengorganisasikan informasi dan mengingatkannya kembali dengan kata lain bahwa media mampu menerima pesan
Menurut DAITHON :
a.     Bahwa siswa adalah baku
b.     Informasi yang diserap oleh anak adalah utuh
Pendapat Daithon ini memperjelas bahwa pengajaran bisa .lebih menarik dan menjadi afektif, interaktif serta lama waktu pengajaran dapat dipersingkat dan kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan dimana interaksi media pengajaran dapat mengkomunikasikan elemen – elemen pengetahuan dengan cara terorganisasikan dengan baik.
Media dapat digunakan kapan saja dan dimana saja jika pengajaran rancangan untuk menggunkan sebagai alat Bantu dalam proses belajar mengajar.
Peran guru dapat berupa kearah yang lebih positif dan beban guru untuk menjelaskan ang berulang – ulang mengenai isi pelajaran dapat dikurangi dan bahkan dapat dihilangkan.

3.      Cara menggunakan media diantaranya :
a.     Benda dibawah kedalam kelas, maksudnya pembelajaran dengan mudah dapat berfungsi antara lain mengatasi masalah pada anak
b.     Membantu kelas kedunia luas atau karya wisata maksudnya kegiatan belajar yanga melalui suatu kunjungan kelain tempat

4.      Keuntungan membawah benda kedalam kelas antara lain :
a.     Anak dapat mengetahui secara langsung
b.     Membangkitkan minat untuk menyelidiki dan menemukan sesuatu yang baru
c.      Melatih seni hidup bersama menjalankan .tugas dan tanggung jawab bersama
d.     Mengimbragasikan antara pengajar dieklas dengan kehidupan dimasyarakat
e.     Menciptakan kepribadian yang kongkrit atau utuh bagi siswa
Semakin rumit ejenis media ,yang dipakai semakin mahal biaya investasinya, semakin susah pengadaannya, tetapi juga semakin umum penggunaannya dan semakin luas lingkup sasarannya.
Semakin sederhana perangkat media yang digunakan akan lebih murah, pengadaannya lebih mudah, sifat penggunaannya lebih khusus dan lingkup sasarannya lebih terbatas.

D.    Kartu Angka
Sebelum anak pandai berhitung langkah pertama adalah dengan mengerti tentang arti angka, saat anak – anak mulai belajar menghitung mereka akan menganggap angka – angka itu sebagai rima, mungkin pengertian mereka terhadap angka masih terbatas pada hitungan 1 – 2 – 3 dan mungkin sebelum bisa membayangkan 5 – 6 – 7 dan seterusnya.
Sebagai seorang guru kita harus tanggap kalau anak usia dini belum mampu kita ajak untuk membilang angka, untuk itu guru sebagai fasilitator maka guru harus tanggap dengan anak ini bisa menyebut urutan bilangan dari angka 1 – 10, maka media yang paling kongkrit adalah dengan menggunakan media kartu angka, media ini bisa berupa lembar kertas berbentuk segi empat dan lain sebagainya, yang terpenting cara penyampaian pada anak saat proses belajar mengajar menyebut bilangan melalui media kartu angka.
Sehingga kartu angka ini sangat diperlukan dan sangat membantu dalam pembelajaran anak, sebab apapun yang dilihat anak yang dipelajari anak semua harus jelas, nyata dan kongkrit. Karena sifat anak adalah ingin tahu terutama dalam mengenal angka lewat alat peraga yang berupa kartu angka. Mengenalkan angka ini tidak cukup banyak sekali tetapi membutuhkan waktu yang lama dan proses yang sangat panjang, bila si anak sudah tahu dan faham dengan angka dari angka 1 sampai 10 dapat dikatakan dia sudah bis mulai mengerti apa arti angka – angka tersebut, namun tidak jarang anak kecil sering membuat urutan. Jadi mereka butuh banyak latihan – latihan terutama memberu kegiatan – kegiatan bangi anak.
1.      Beberapa cara kita mainkan pada anak
a.     Anak ditunjukkan urutan kartu angka sesuai dengan urutan bilangan
b.     Kartu angka kita acak anak disuruh menebak
c.      Anak diberi urutan untuk mengambil kartu angka
d.     Anak diajak menempel kartu angka dengan mengurutkan bilangan
Penggunaan media kartu angka bagi anak – anak merupakan teman bermain sambil belajar, s.elain memberi keasyikan bermain, menyajikan hal yang penting yakni mengajak anak- anak untuk memahami angka sebagai lambang bilangan dengan bantuan gambar yang menarik sehingga anak – anak dapat dengan mudah menyerap pemahaman terhadap materi yang diberikan sekaligus mereka akan mempelajarinya dengan penuh semangat

E.     Metode Tanya Jawab
Metode mengajar menyangkut pengertian yang luas yang merupakan garis – garis besar, metodendapat dianggap sebagai sesuatu prosedur atau proses yang teratur. Suatu jalan atau cara yang teratur untuk melakukan segala sesuatu, seperangkat prosedur seperti dalam penelitian atau memberi instruksi, suasana pemahaman, perkembangan tau klasifikasi yang teratur.
Salah satu komponen dalam pembelajaran yang dapat menentukan efektivitas mengajar seorang guru adalah menggunakan metode mengajar tanya jawab. Metode tanya jawab adalah metode dengan cara tanya jawab, guru memberi pertanyaan terbuka sehingga anak dapat menjawab beberapa kemungkinan berdasarkan pengalaman anak atau informasi antara guru dan anak didik atau anak didik dengan anak didik yang bersifat baku karena sudah ditentukan dengan pokok bahasan.
Dialog akan terjadi karena da yang akan ditanyakan dan ada yang harus menjawab dengan benar. Metode Tanya jawab ini menghidupkan suasana dalam proses belajar mengajar dan bisa melihat kemampuan yang dimiliki oleh setiap anak.
Metode tanya jawab dilaksanakan dengan memberi pertanyaan – pertanyaan yang dapat memberikan angsangan agar anak aktif untuk berfikir melalui pertanyaan guru anak didik anak berusaha untuk memahaminya dan menemukan jawabannya.
1.      Metode Tanya jawab dipergunakan oleh guru apabila
a.     Guru ingin mengetahui pengetahuan yang telah dimiliki anak dengan kemampuan baru yang akan dipelajari
b.     Ingin mengetahui pengalaman / kemampuan yang telah dimiliki oleh anak
c.      Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk bertanya mengenal hal – hal yang belum dipahami
d.     Guru hendak membangkitkan perhatian dan semangat belajar anak pada saat suasana kelas lesu
e.     Guru hendak mendorong keberanian anak untuk mengemukakan pendapatnya
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam pelaksanan kegiatan tanya jawab adalah sebagai berikut :
a.     Pertanyaan hendaknya ditujukan kepada semua anak, sehingga setiap anak merasa diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan
b.     Pertanyaan hendaknya tidak keluar dari ruang lingkup bahan pengembangan yang telah diajarkan
c.      Guru hendaknya membimbing dan mengarahkan pengamatan atau pemikiran anak terhadap bahan pengembangan yang sedang dipelajari
d.     Pertanyaan diajukan ketika suasana kelas dalam keadaan tenang dan anak – anak telah menunjukkan kesiapan mental
e.     Setiap jawaban anak hendaknya dihargai, jika jawaban anak salah, guru hendaknya memperbaiki dengan bijaksana
f.       Guru hendaknya berusaha membangkitkan keberanian anak untuk bertanya
g.     Guru hendaknya memberikan contoh bagaimana cara mengajukan pertanyaan yang baik
h.     Sebelum guru menjawab pertanyaan anak, lebih baik jawaban itu ditawarkan kepada semua anak, jika kemudian ternyata semua anak dapat menjawab, maka gurulah yang menjawab
i.       Kalimat pertanyaan yang diberikan menggunakan bahasa sederhana, singkat dan jelas

2.      Tujuan metode tanya jawab
a.     Melatih anak untuk mengajukan pendapatnya
b.     Melatih keberanian anak untuk menanyakan sesuatu yang belum dipahaminya
c.      Melatih anak bertutur dengan motivasi yang benar
d.     Mengembangkan kosa kata dan berbendaharaan kata anak
e.     Melatih anak untuk menghargai pendapat orang lain
f.       Mengetahui pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki anak
g.     Memberi kesempatan anak untuk bertanya

3.      Dalam pelaksanaan tanya jawab mendapat perhatian :
a.     Pertanyaan hendaknya ditujukan pada semua anak
b.     Pertanyaan tidak keluar dari bahan yang telah diajarkan kepada anak
c.      Guru membimbing dan mengarahkan pemikiran anak
d.     Pertanyaan diajukan disaat kelas dalam keadaan tenang
e.     Setiap jawaban anak hendaknya harus dihargai
f.       Guru hendaknya membangkitkan kebenranian anak untuk bertanya
g.     Guru memberi contoh bagaimana mengajukan pertanyaan yang baik
Disamping itu guru harus memperhatikan dan berusaha agar anak aktif memberi jawaban atau keterangan, bukan guru yang aktif memberi kterangan. Metode ini digunakan untuk :
a.     Mengetahui pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki anak
b.     Memberi kesempatan anak untuk bertanya
c.      Mendorong keberanian anak untuk mengemukakan pendapat
Metode ini banyak melibatkan anak dan guru antara anak dengan anak, kegiatan ini dilaksanakan dengan cara seorang anak berdiri didepan kelas serta mengungkapkan sesuatu kepada teman dan gurunya.
Metode ini sangat bermanfat bagi anak TK sebagai salah satu upaya yang dapat dilakukan guru agar anak berani mengungkapkan pendapat serta berani berbicara didepan umum.
Dari kesimpulan diatas bahwa metode tanya jawab banyak melibatkan anak untuk beraktivitas dalam pembelajaran, sehingga anak memberikan suasana yang menyenangkan, menggembirakan sehingga anak senang dan antusias dalam mengikuti pelajaran dengan demikian kesan yang didapat anak tentang materi pembelajaran yang sedang dipelajari lebih kuat, yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajarnya.

F.     Konsep Bilangan
Merupakan bagian matematika, diperlukan untuk menumbuh kembangkan keterampilan berhitung yang sangat berguna bagi kehidupan sehari – hari, terutama konsep bilangan yang merupakan dasar bagi pengembangan kemampuan matematika. Dengan kata lain berhitung di TK diperlukan untuk mengembangkan pengetahuan dasar matematika, sehingga anak secara mental siap mengikuti pembelajaran matematika lebih lanjut disekolah dasar. Seperti pengenalan konsep lambing bilangan, bentuk, ukuran, ruang dan posisi melalui berbagai bentuk alat dan melalui kegiatan yang menyenangkan, selain itu berhitung juga diperlukan untuk membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif dan pada diri anak.
Kemampuan yang diharapkan dalam berhitung di TK dapat dilaksanakan melalui pengenalan konsep bilangan dan beberapa tahapan pemahaman untuk anak diantara 3 (tiga) tahapan mengenal konsep bilangan ini sebagai berikut :


1.      Mengenal konsep bilangan
Untuk mengenalkan bilangan 1 sampai 10 kita perlu mengenal konsep. Konsep merupakan dari yang sederhana menuju kekongkrit karena anak usia 4 tahun memasuki dunia nyata, harus ditunjukkan dengan benda setelah tahu bendanya baru anak mulai menghayal, sehingga konsep bilangan dihubungkan dengan benda – benda yang nyata / korespondensi setiap benda dapat dihitung satu – satu oleh anak / hanya 1 kali menghitung kalau sudah menguasai, maka angka 1 sampai 10 bisa dikenalkan pada anak.
Sebelum kita mengenalkan lambing bilangan kepada anak yang perlu kita tanamkan pada anak adalah kita mulai mengenalkan dengan kumpulan benda – benda yang sepadan (lawan) dan tidak mempersoalkan cara menghitungnya (dihitung dari kiri atau dari kanan) suatu jumlah benda akan tetap dan tidak berubah.
Jika kita tidak mengenalkan atau memberikan pengalaman kongkrit pada anak jangan pernah menuntut anak untuk faham, berikan pemahaman tahap demi tahap sesuai perkembangan anak. Perkembangan kognitif anak – anak masih bertumpuh pada penggunaan benda nyata untuk memahami konsep – konsep abstrak.
Pembelajaran konsep bilangan hendaknya dilakukan dengan tahap pengenalan benda kongkrit atau nyata, mengapa anak harus belajar benda nyata ? karena benda nyata atau kongkrit bisa .ipegang, diraba, dilihat, didengar dan dirasakan langsung oleh panca indra anak. Dengan melihatkan kelima panca indra, jalur informasi akan terbentuk sangat kuat dibenak anak.
Kita faham mengenalkan konsep bilangan, butuh proses yang cukup lama agar anak bisa mengenal bilangan 1, 2, 3, 4, 5 dan seterusnya. Penyampaian bilangan ini dilakukan berulang – ulang kali dengan materi yang beragam, hitung menghitung ini diharapkan berjalan berkali – kali dan kian hari kian lebih cepat menghitungnya sampai anak mampuh memiliki logika dan memahami secara mental yang cukup. Dengan mengenalkan konsep bilangan melalui benda kongkrit anak akan mudah tanggap dan cepat dalam mengingat dan menghafal konsep bilangan 1 sampai 10.

2.      Masa Transisi Konsep Bilangan
Kemampuan yang diharapkan dalam berhitung di TK dapat dilakukan melalui penguasaan konsep transisi dan lambing yang terdapat disemua jalur matematika yang meliputi :
a.     Menyebut urutan bilangan ke 1, ke 2, ke 3, ke 4 dan ke 5
b.     Mengenal lambing bilangan dari 1 sampai 10
c.      Membilang 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
d.     Menggunakan konsep bilangan dengan lambing bilangan
e.     Mengenalkan konsep bilangan sama dan tidak sama (=, #) lebih dari, kurang dari, banyak dan sedikit
f.       Mengenalkan operasi penjumlahan, pengurangan (+, -)
g.     Mengenalkan konsep – konsep bangun – bangun datar, lingkaran, segi tiga, persegi panjang, dll O D
Mengenalkan konsep pada anak bukanlah hal yang tabu untuk mengajarkan anak pra sekolah membaca dan berhitung (matematika) asalkan mereka sendiri sudah siap, punya minat dan rasa ingin tahu yang kuat dan perlu diperhatikan bhwa kesiapan anak untuk belajar itu tidak sama. Selain itu dari berbagai pengamatan dan pengalaman, metode apapun yang kita terapkan dalam mengajari anak, selama hal itu dilakukan dengan suasana santai dan akrab, maka anak akan cepat menangkap apa yang kita ajarkan.
Menurut JACK E. FORBES : Anak akan menutup pikirannya dan menolak untuk belajar bila ia belum siap atau bila ia tidak berminat. Kematangan anak dalam proses belajar mengajar memang sangat perlu karena tahap demi tahap berikutnya merupakan tugas guru untuk memusatkan perhatian pada kegiatan, dimana anak diajarkan secara benar dan berulang kali mengenal konsep bilangan, sehingga anak bisa dan mampu memahami lambing bilangan, disini anak tidak lepas sebelum benar – benar menguasainya.

2.     Tahap Terakhir Dikuasai Anak Usia Dini
Menurut MONTESORI dalam Anggai Sudono (1995 : 2) : mengatakan bahwa dengan bermain anak akan memilih konsep dan pengertian konsep secara ilmiah tanpa paksaan seperti konsep bilangan.
Pemahaman tentang konsep gilangan ini diberikan pada anak membutuhkan waktu yang sangat lama dan berulang kali disampaikan pada anak sehingga anak benar-benar paham terhadap angka atau lambang bilangan dengan baik dan benar.



0 komentar:

Posting Komentar

 

^^ ~Azmi WebLog~ ^^ Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review